Jumat, 20 Maret 2020

Eksistensi Air

Dalam menjelaskan tentang eksistensi air, Al-Qur′an
menggunakan beberapa kata kunci yang bisa menjadi petunjuk
tentang proses terjadinya air, daya guna air, dan manfaat air
bagi kehidupan manusia.
Pertama, Al-Qur′an menggunakan kata kunci anzala yang
berarti ‘menurunkan’ berarti mencurahkan (air dari langit)
Kedua, Al-Qur′an menggunakan kata kunci asqā yang
berarti menyiram atau memberi minum. Sementara itu, yang
menjadi subjek kata asqā ini adalah Allah atau kata ganti seperti
Dia dan Kami (Allah).
Ketiga, Al-Qur′an menggunakan kata kunci abyā yang berarti
menghidupkan. Maksudnya bahwa tujuan Allah menurunkan
air dari langit ke bumi hingga sebagian air tersebut tersimpan di
dalam perut atau di permukaan bumi, bukan hanya untuk
memberi minum manusia dan hewan, serta menyiram tetum-
buhan, akan tetapi secara makro untuk menghidupkan bumi
agar bumi menghasilkan manfaat yang banyak bagi kehidupan
manusia.
Keempat, Al-Qur′an menggunakan kata kunci akhraja yang
berarti mengeluarkan. Maksudnya bahwa Allah dengan
menurunkan air dari langit ke bumi, kemudian sebagian air itu
tersimpan di dalam perut bumi atau di permukaannya sehingga
bumi itu menjadi subur; maka tujuan akhirnya adalah agar bumi
itu mengeluarkan hasil-hasil bumi untuk kesejahteraan hidup
manusia.

Siklus Air

Fase Pertama (Angin). Bumi yang dihuni manusia ini
diselimuti oleh atmosfer atau lapisan udara. Sedangkan angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan
udara. Angin bergerak dari tempat yang memiliki tekanan udara
tinggi ke tempat yang memiliki tekanan udara yang rendah.
Dengan pernyataan lain, angin adalah udara yang bergerak dari
daerah yang memiliki suhu (temperatur) rendah ke wilayah
yang memiliki temperatur tinggi. Dengan demikian, angin
adalah arus udara yang bergerak di antara dua zona yang
memiliki suhu yang berbeda, yakni dari zona yang dingin
menuju zona yang panas.
Angin terjadi karena pemanasan air samudra oleh sinar
matahari. Panas matahari inilah yang menimbulkan tekanan
udara sehingga bergerak menjadi angin yang membawa dan
menggiring uap air berkumpul ke atas menjadi awan untuk
kemudian berubah menjadi hujan.
Angin bergerak membawa dan menggiring uap air, lalu
memadukannya menjadi awan mendung.


Fase Kedua (Awan). Awan berada pada mata rantai kedua
dalam siklus air, yaitu angin, awan, dan hujan. Adapun yang
dimaksudkan dengan awan sering didefinisikan sebagai kum-
pulan titik-titik uap air di atmosfer yang berdiameter 0,02
sampai 0,06 mm yang bersal dari penguapan air laut, danau,
atau sungai. Awan atau kumpulan titik-titik uap air inilah yang
dapat menyebabkan hujan.3
 Ketiga mata rantai dalam siklus air
tersebut, angin, awan, dan hujan, memiliki hubungan yang
sangat erat dengan fungsi matahari dan sangat tergantung
kepadanya.
Sementara itu, awan yang letaknya sangat tinggi, menye-
babkan uap air yang dibawanya menjadi beku, karena suhu
udara yang sangat dingin di atmosfer, kemudian jatuh ke bumi
dalam bentuk hujan es atau salju.
Fase Ketiga (Hujan). Mata rantai yang ketiga dalam siklus
air adalah hujan

Macam-macam Air.
Sumber Daya Air menyebutkan bahwa: yang dimaksud dengan
air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, atau pun di
bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di
darat. (Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum Ayat 2). Adapun yang
dimaksud dengan air permukaan adalah semua air yang
terdapat pada permukaan tanah (Bab I Pasal 1 Ketentuan
Umum Ayat 3); sedangkan yang dimaksud dengan air tanah
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan. (Bab I
Pasal 1 Ketentuan Umum Ayat 4).
Jika dilihat dari segi wujud dan tempat air di bumi, maka
wujud air dapat dibagi menjadi tiga bentuk: Cairan (air) pada, di
atas, atau pun di bawah permukaan tanah; es yang
mengambang, dan awan di udara yang merupakan uap air. Air
adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet
lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-
lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,
danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air
juga diperkirakan terdapat pada Kutub Utara dan Selatan,
Planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air).
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan
air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik
sosial yang berkepanjangan.